
asih pada saat 37 sebelum peristiwa yang ada di film Danur, ita, seorang wanita yang sudah hamil tua, hidup bersama suaminya yang bernama Andi, dan ibunya di daerah Kota bandung. Ita khawatir karena amelia lahir sebulan lebih awal darinya. Bidan yang mengurus kelahiran dari amelia, yang bernama sekar nurmala, tidak mempermasalahkan hal ini, tetapi dia mengatakan bahwa ita harus waspada terhadap makhluk gaib selama 40 hari kedepan.
Karena, ia mendengar dari desa sebelah bahwa ada seorang wanita yang bernama asih baru saja bunuh diri karena membunuh anaknya sendiri, dia juga menceritakan tentang abah, seorang sakti yang juga tinggal di daerah desa sebelah dan mempunyai kemampuan dengan melacak hal yang supranatural. Pada suatu hari, ita menemukan suatu sisir di depan tempat tidur amelia. Ia tidak menyadari bahwa hantu asih yang berdiri didekatnya.
Hari-hari berikutnya, ita dan ibunya di teror dengan asih. Andi pada awalnya tidak percaya dengan perkataan dari ita, namun dia berubah pikiran saat dia melihat asih sedang memakan ari-ari amelia yang sudah dikuburkan di belakang rumah. Kengerian yang berujung saat, tepat seminggu setelah amelia melahirkan, dia hilang pada saat ita sedang memandikannya. Ita mendesak andi agar meminta bantuan dari abah.
Abah menceritakan latar belakang asih. Dilahirkan dengan nama kasih, dia merantau ke kota hanya untuk kembali dengan keadaan yang hamil dan tanpa suami. Dicampakkan dengan orang tuanya dan penduduk desa, asih memilih dengan membunuh bayinya dan dirinya sendiri. Semenjak kejadian tersebut, dia mencari anak yang lain untuk menggantikan bayinya. Pohon beringin tempat yang dimana asih mengakhiri hidupnya ternyata terletak hanya beberapa meter dari tempat tinggal Andi dan Ita.
Mereka berhasil menemukan amelia ketika abah menyuruh andi untuk mengumandangkan azan didepan pohon tersebut, tetapi asih berpindah dan merasuki ita dengan memaksnya untuk menenggelamkan amelia. berkat dari bantuan abah, ita berhasil menghalau pengaruh dari asih sebelum dia dapat membunuh amelia. Keesokan harinya, ibunya menancapkan sisir asih di tempat pohon beringin tersebut yang sesuai dari saran abah. 37 tahun kemudian, ditempat pohon yang sama, sisir asih di ambil dengan riri.
Leave a Reply